“Bukan
Salah Takdir”
Kebersamaan
merupakan suatu moment yang sangat memiliki arti penting untuk menjadi suatu
memori indah disaat kita terpuruk dalam kegelapan dan kesunyian, mengenang
segala moment
terindah dapat mengobati rasa pilu yang mengiris belahan jiwa dan raga ini.
Dalam kebersamaan membuat segala hal menjadi lebih indah, masalah yang sangat
risau bisa teratasi apabila bersama kebersamaan.tetapi sangatlah sulit apabila
menghadapi segala hal dengan ketidakselarasan dan keharmonisasian, ini semua
akan menimbulkan masalah
dan konflik.hal serupa terjadi pada kelas akselerasi 2 yang bertempat di
spensix. Kelas akselerasi ini tiada hari tanpa kekacauan dan keributan yang
terjadi, karena adanya keegoisan yang dimiliki oleh setiap siswa, mungkin karena
mereka merasa telah memiliki
keperibadian yang sangat luar biasa dan timbul rasa untuk menjadi siswa yang
paling eksis di sekolah.suatu ketika, akan dilaksanakan porseni guna meningkatkan kebersamaan,
inovasi, dan inovatif dalam rangka membangun insan yang mandiri.
......................................................................
Babak 1
Dillah : Pagi guys, apa kabar ?
Aris : penting gue kasi tau ama kamu ? nggak kan !
Dillah :aku kan Cuma nanya, lagi pula aku nggak nanya kamu ajah
!(memalingkan wajah)
Vivi : wah, panas banget yah cuaca hari ini !
Aris : so i must say wow like that ? wow...!
Vivi : E.G.P, emang gue pikiran !
Ruly :
kamu kenapa sih ris, dillah kan cuman nanya ajah. Lagi pula dia nggak nyanya
dan nyapa kamu ajah...kalau jawab dengan baik-baik kan, enak kedengarannya !
Aris :terus
apa mau kamu...aku minta maaf sama dia ? heh...sorry layaw ! tidak akan !
Ruly :huh...kamu
tuh belaga banget sih !
Aris :terserah
!
Dillah :udah
ruly, nggak penting ngurusin orang seperti dia !
Tiba-tiba datanglah ahmad dan
ardy yang ingin masuk ke kelas, dan pada
waktu itu dillah masih berdiri di depan pintu, dan akhirnya ahmad pun mendorong
dillah hingga dillah terjatuh.
Dillah :aw...aduh
lututku sakit banget, heh mad kalau mau masuk yah masuk ajah.nggak usah
dorong-dorong seperti ini.kan lututku jadi memar.
Ahmad :loh,
kok jadi aku yang disalahin.kamu nya ajah yang ada di depan pintu.yah aku
dorong deh !
Dillah : tapi lututku kan jadi sakit. Lain kali, aku
tidak mau lagi melihat kejadian seperti ini.kamu harus minta maaf aku !
Ahmad : hahaha, siapa kamu ?bos ?dasar bekas orang
sinting !
Dillah : aku lagi nggak main-main yah, aku
serius.nih, lututku memar pokoknya kamu harus tanggung jawab !
Ahmad : mau tanggung jawab dengan cara apa ?sudahlah,
nggak usah sandiwara deh. Basi...kayak di sinetron ajah deh !lebay !
Vivi :heh,
udah-udah...bosan tau nggak sih, dengar
kalian bertengkar terus.kenapa sih kita tidak pernah akur dan damai.sebentar
lagi kan, kita mau mengikuti porseni.pokoknya aku tidak mau tahu.kita harus
menang !
Ahmad :heh, mimpi
apa kamu semalam?hahaha…bagaimana
mau menang kalau caranya seperti ini.damai ajah tidak.huh...semuanya basi !
Dillah :kalau
feeling aku sih, semuanya pasti bisa kita lalui asalkan kita mau bersatu
ajah.aku jamin kalau kita bisa menang, yang terpenting harus bersatu dulu
!gimana ?
Aris :tidak,
aku tidak mau bersatu, pokoknya kita jalanin sendiri-sendiri ajah.titik !
Dillah :siapa
kamu, enak ajah mengatur-ngatur secara sewenang-wenang begitu.dimana-mana,
kalau mau mengikuti ajang seperti ini, harus bekerja sama dengan baik.
Vivi : ris, kamu itu aneh banget sih. Memangnya
kalau kita jalanin sendiri-sendiri, semua akan menjadi lebih baik.mustahil ris
!
Ahmad : begini nih, orang yang mengaku dirinya paling
ok !tingkahnya aneh, otaknya miring !
Aris : heh, jaga yah omongan kamu.berani kamu mengatakan hal seperti ini lagi padaku, aku
sikat kamu !
Ahmad : mau sikat pakai apa ?sikat wc ? hahaha…!
Ardi : stop !sudahin dulu dong masalahnya.kan
kasian kelas kita kalau bercerai-berai begini.hentikan keegoisan kalian
dulu.ris, ikutin ajah lah kemauan teman-teman.lagi pula ini kan demi kelas
kita.
Ruly : betul itu !nah, sekarang kita pikirkan
langkah yang pertama yaitu, kita mempersiapkan segala hal yang menyangkut
dengan profil kita nanti.seperti ?
Dillah : baju, bendera, dan spanduk. Iya kan ?
Vivi : benar sekali itu !nah, kapan kita membuat
rancangannya ?
Dillah : tenang semuanya !aku sudah mempersiapkan
rancangannya, dan mudah-mudahan kalian semua setuju dan menyukainya.tunggu dulu
yah, aku akan mengambil rancangannya !
Ahmad : cepat, aku mau lihat.aku sudah tidak sabar
ingin melihatnya.
Dillah : iya-iya. Tunggu, sabar sedikit dong !
Dillah pun
mengambil rancangan profil yang sudah ia buat di dalam tasnya.
Ahmad : aduh, lama banget sih, cepatan dikit dong.
Ardi : ya sabar dong mad, dillah kan masih
mencarinya !
Ahmad : ngapain kamu ceramahin aku, aku itu tidak
butuh ceramah dari kamu.sok banget !
Ardi : apa-apaan sih kamu mad, aku kan cuman !
Ahmad : cuman apa ?memangnya beranikamu sama aku ?
Ardi : jangan begitu dong.mentang-mentang kamu
pintar sehingga kamu berbuat semena-mena sama aku.
Ahmad : kenapa kalau aku pintar, kamu iri sama
aku.terus kalau aku pintar masalah buat kamu ?
Dillah : kenapa sih kalian berdua ?mad, sabar dong,
aku kan sedang mencarinya.
Vivi : ini semua itu karena kamu dillah.kamu
lama banget ambil rancangannya.kan jadi begini !
Dillah : kok jadi salahin aku sih vi, tidak usah
banyak bacot deh kamu.bukannya meredamkan suasana, eh malah buat suasana jadi
panas.
Vivi : terus mau kamu apa ?aku itu tidak suka
bertengkar.jadi tidak usah sok melawan aku.mengerti kamu ?
Dillah : kalau tidak, kenapa ?
Ruly : aduh, ya tuhan kenapa sih semuanya jadi
begini.
Vivi : ini gara-gara dia ruly.
Dillah : terserah !
Seketika keadaan
mulai meredam dan pada waktu itu pula vivi berkata.
Vivi : aku heran deh, kenapa sih kita itu
selalu bertengkar.ini semua karena salah takdir.coba ajah kalau kita takdir
kita baik, kan kita jadi akur.
Ruly : iya yah.kenapa kita selalu bertengkar
?dari awal kita dipertemukan di kelas ini, kita itu selalu saja dilimpahkan
pertengkaran.andai saja takdir berkata lain.
Ardi : kalian mau tahu, kenapa kita selalu
bertengkar ?ini semua karena hawa nafsu kita yang tak terkendali.semenjak kita
naik kelas, kita itu selalu saja bertengkar.itu karena adanya perasaan buruk yang
muncul pada diri kita masing-masing dan tingkat keimanan kita juga rendah.kita
harus terima takdir kita !
Ahmad : mulai lagi deh ceramahnya.sakit telinga aku
mendengarnya, mending aku main game saja.
Aris : apa kamu bilang ?mau main game ?
silahkan main game, asalkan kamu harus siap-siap saja dimarahin sama bu
murni.mau kanu ?
Ahmad : kamu itu yah, suka sekali cari masalah sama
aku.
Aris : aku kan cuman menegakkan kebenaran saja.
Ahmad : kebenaran sih yah kebenaran.tapi kamu tidak
ada hak untuk melarang aku !
Aris : ini memang bukan hak aku untuk melarang
kamu, tapi ini adalah peraturan sekolah.dilarang main game pada jam pelajaran !
Ahmad : memangnya, ada guru disini ?
Aris : yah tidak ada sih, tapi ini kan sudah
masuk jam pelajaran !terserah kamu deh !
Semuanya
pun bubar kecuali dillah dan seketika dillah pun menemukan rancangan profil
yang telah ia buat.
Dillah : nah ini dia hasilnya !baguskan ?
Vivi : sudah terlambat.
Dillah : lihat dulu dong hasil rancangan yang aku
buat.kan kasihan aku kalau tidak dilihat.
Vivi : ya sudah deh.mari sini, biar aku lihat.waw,
cetar membahana !
Tiba-tiba semua
teman-teman pun dating dan menghampiri vivi untuk melihat rancangannya.
Ahmad : perfect !aku setuju.
Ardi &ruly :
aku juga !
Aris : lebay tau nggak sih.kalian semua itu
buta yah.hal yang sejelek ini dibilang bagus.kamseupay kalian semua !
Ahmad : apa maksud kamu bilang begitu ?belum tentu
juga kamu bisa berkarya seperti ini ! emang kamu bisa ?
Aris : tidak sih…baiklah, aku terpaksa untuk
setuju.
Vivi : nah, begitu dong. Bagus !
Dillah : terima kasih yah teman-teman atas pujiannya
!
Vivi : sama-sama !tapi kapan kita membawanya ke
tempat sablon ?
Ahmad : nanti sore saja.hari ini kan tidak ada les
sore !nanti kita kumpul di depan kantin dekat sekolah kita ajah. gimana, setuju
kan ?
Teman-teman : oke
!
…………………………………………….
Babak 2
Pada sore
hari anak-anak akselerasi mulai berkumpul.satu demi satu mulai
berdatangan.tetapi hingga hanya dillah dan vivi yang belum dating.
Aris : aduh, mana sih dillah dan vivi ?kita kan
sudah menunggu setengah jam.
Ahmad : iya nih.mereka berdua lama sekali.mereka
pergi kemana sih ?
Ruly : sabar dong, sebentar lagi mereka pasti
dating kok.
Ardi : iya ruly benar, kita harus sabar.mungkin
mereka masih di jalan.sabar saja yah teman-teman !
Ahmad : mulai lagi deh ceramahnya, bosan !
Aris : kalau mereka berdua sudah datang, kita
harus mengintrogasinya !
Ahmad : kok kamu jadi lebay begini sih ris ?
Aris : biarin !mana gerah begini lagi.nah,
untung saja sekarang ada di depan kantin, kan aku bisa belanja minuman deh !
haus !kalian mau juga ?
Ahmad : tidak terima kasih !
Ardi : aku mau !
Ruly : aku juga yah ris !
Aris : gimana dengan kamu mad.nanti kamu
menyesal !lagi pula ini gratis loh !
Ahmad : ya sudah deh, aku mau !
Aris : apa aku bilang, pasti dari awal kamu
mau.kamunya saja yang malu-malu kucing.tunggu yah teman-teman !
Dan tiba-tiba
vivi dan dillah pun datang.
Aris : kalian berdua itu dari mana sih ?kami
itu sudah menunggu kalian selama 1 jam.mana panas lagi.
Ahmad : paling mereka berdua dari slebor.kalian
berdua itu jangan egois deh kalau pada saat-saat seperti ini.kasihan kita dong
!
Vivi : kalian jangan salah paham dong.tadi itu,
ban motor kami kempes, jadi kami singgah dulu deh di bengkel.
Ruly : sudah-sudah, jangan mengulur waktu.ayo
kita berangkat.
Dillah : tapi tempat sablonnya dimana ?
Ahmad : kalian semua ikutin aku saja yah.ayo kita
berangkat !ruly kamu naik di motor ardi saja yah !
Mereka
pun berangkat menuju ke tempat sablon.dan setibanya di tempat sablon, mereka
mulai berbincang-bincang mengenai profil rancangannya yang akan di sablon.harga
sudah mentok berdasarkan hasil musyawarah.setelah semuanya beres mereka pun
pulang dan hanya tinggal menunggu hasilnya.
......................................................................
Babak 3
suatu
ketika baju, spanduk, dan bendera mereka telah jadi dan vivi segera
mengambilnya untuk mempertlihatkan kepada teman-temannya.
Vivi : nah teman-teman, ini hasilnya.baju,
spanduk, dan bendera kita udah siap dipakai untuk porseni nanti.bagus yah !
Dillah : wah, tentu dong.siapa dulu dong, dillah !
Ahmad : nah, semua persiapan kita udah 50%.sekarang
kita tentukan siapa-siapa saja yang ikut lomba.vi, kamu catat yah siapa-siapa
saja yang mewakili kelas kita.nah teman-teman ayo kesini semuanya.kita akan
menentukan siapa-siapa saja yang akan mewakili kelas kita di porseni nanti.kita
memilihnya berdasarkan kemampuan dan potensi yang sesuai dari diri kita masing-masing.mengerti
?
Semua: iya
mengerti !
Vivi pun mulai
mencatatnya berdasarkan musyawarah teman-teman.
Vivi : olahraga sudah, keagamaan sudah, seni
sudah.nah tinggal lagi lomba sastra yang belum yaitu lomba mendongeng.bagaimana
teman-teman, siapa yang akan mewakili kelas kita untuk lomba mendongeng ?
Aris : aku saja, aku kan jago !
Ahmad : aku saja, lagi pula aku yang paling hebat
untuk masalah seperti ini.kamu mengalah saja yah ris !biar aku saja yang ikut !
Aris : heh, siapa kamu yang berani
mengatur-atur aku ?pokoknya kalau bukan aku yang mengikuti kompetisi
mendongeng, aku tidak akan ikut pada porseni nanti walaupun harus mengorbankan
pakaian aku.
Dillah : mad, kamu mengalah saja yah.biarlah aris
yang mengikuti kompetisi mendongeng.
Ahmad : enak saja.aris itu sudah memiliki banyak
peran, bagi-bagi sedikit dong.kan ini semua tidak adil.pokoknya aku yang harus
ikut !titik !
Aris : okey, baiklah aku tidak akan ikut di
porseni nanti !
Ahmad : silahkan, lagi pula kamu itu tidak penting
juga kali.
Ruly : ahmad, please kamu mengalah saja yah
!kami mohon ! mengertulah pada keadaan !
Ardi : aduh, ya tuhan. Kenapa sih hanya karena
masalah begini saja kita bertengkar.aneh banget, memang benar yah takdir kita
memang harus sial !
Dillah : tapi kita jangan khawatir, semua pasti ada
jalannya.mudah-mudahan allah membukakan jalan pada kita semua.ahmad, kamu mau
mengalahkan ?
Vivi : iya mad, kamu mau kan ?
Ahmad : baiklah, ini semua demi kelas kita.
Vivi : nah begitu dong. Aku catat yah !
Suatu
ketika, ada suatu program study banding yang dilaksanak di Kediri dan ini
membuat kelas akselerasi menjadi suatu tantangan.mengapa ?karena aris akan
mengikuti program ini sehingga merelakan peran-peran yang akan diikutinya.
Ahmad : ris, kamu yakin akan menjalani ini semua
?kamu tidak kasihan dengan nasib kelas kita ?aku mohon ris, jangan mengecewakan
kita ! siapa yang akan menggantikan peran-peran kamu nanti ? siapa ?
Ardi : aris, kamu harus memikirkan ini dulu
secara matang-matang.apakah kamu menganggap ini semua sudah menjadi langkah
yang tepat untukmu ?
Ruly : jadi, bagaimana dengan kelas kita ?ris,
ayolah batalkan semua niatmu itu ! kami semua mohon sama kamu.aku takut kita
tidak bisa menjadi yang terbaik.
Vivi : iya ris.aku tidak menyangka yah semua
akan menjadi seperti ini.terserah kamu deh.kalau ini memang yang terbaik buat
kamu, kami semua tidak bisa memaksa !
Dillah : mungkin kami semua sudah lancing sama kamu
untuk membatalkan niat kamu.ya sudah kami minta maaf yah, terserah kamu
deh.sekarang kami ikhlas kok !
Vivi : ya sudahlah.kami ikhlas !
Aris : maaf yah teman-teman, aku harus
pergi.ini semua berdasarkan kemauan orang tuaku dan aku tidak bisa
membantahnya.sekali lagi maaf yah !
Ruly : selamat jalan ris, semoga kamu selamat
hingga sampai ke tujuan dan tiba kembali di sini dengan selamat.
Ardi : iya ris.hati-hati yah !
Dillah : oh iya, jangan lupa oleh-olehnya yah ris
buat kita semua !
Aris : insya allah !
Ahmad : jangan lupakan kita ya ris !komunikasi kita
harus tetap lancer yah ?
Aris : pasti deh teman-teman !
Akhirnya
aris pergi melaksanakan study banding di Kediri dan sedangkan teman-temannya
berjuang dengan sekuat mungkin.untuk saat-saat awal, kelas akselerasi memimpin
dengan medali emas terbanyak.jumlah perolehan medali selalu akan berubah, ini
diakibatkan persaingan yang ketat.kekecewaan dirasakan oleh kelas akselerasi 2.point
medali emasnya tergeserkan oleh kelas lain.dan pada saat-saat itu pula aris
mulai datang.
Dillah : aris telah datang !mudah-mudahan dengan
kedatangan aris lagi, kelas kita bisa menjadi juara umum satu.walaupun
perolehan medali kita terkalahkan.
Aris : tidak usah khawatir teman-teman.kita
berdoa saja dan aku akan berjuang semaksimal mungkin.
Vivi : iya ris, mudah-mudahan dengan adanya
kamu, keadaan akan berubah.
Ardi
& ruly: amin !
Aris : ya sudah tinggal kompetisi apa lagi yang
belum terlaksanakan ?
Ahmad : drama ris !
Aris : ya sudah.bagaimana kita mementaskan
drama kita saja yang dulu !
Ahmad : betul sekali itu !
Aris : nah aku akan mengurus segala propertinya
dan kalian semua menghafal naskahnya.oke ?
Semua : oke !
Akhirnya
semua berjalan.tapi tetap saja kelas akselerasi tidak bis meraih juara
satu.mungkin itulah takdir yang harus mereka terima.mereka semua merasa
sedih.kehancuran mengiris hati mereka.
Ardi : kita semua tidak boleh sedih, kita semua
harus tetap tersenyum.kita kan sudah berusaha semaksimal mungkin.lagi pula kita
meraih juara umum tiga.
Ruly : benar, tidak ada lagi yang harus kita
sesalkan.kita semua harus selalu tersenyum.
Vivi : iya benar.senyum itu kan indah.
Ardi : nah apa aku bilang, takdir kita tidak
buruk kan.buktinya kita masih bisa menjadi juara umum tiga.
Dillah : betul itu, kita semua harus selalu senyum
dan semangat.walaupun badai menghadang, keceriaan harus menjadi prinsip
kita.semangat !
Ahmad : nah sekarang kita tidak boleh
menyalahkantakdir.karena ini semua,
Semua : bukan salah takdir !
Akhirnya
merka menjadi bersatu.keceriaan mulai tertenama, kegembiraan, keharmonisasian,
dan senyumana.walaupun mereka tidak menjadi yang terbaik, tetapi mereka tetap
semangat.
0 komentar:
Post a Comment