Dapatkah Berpuasa Jika Memiliki Penyakit Maag?
Sebelumnya,
kita tilik dulu apa penyebab penyakit maag. Penyebab sakit maag memang
bermacam-macam. Sakit maag dapat dipicu oleh stress atau makanan-makanan
tertentu yang bersifat mengiritasi lambung. Penyakit maag berkepanjangan
biasanya dikarenakan ada luka-luka pada permukaan lambung. Hal ini pada mulanya
terjadi karena pola makanan yang tidak teratur. Pola makanan yang tidak teratur
menyebabkan sekresi asam lambung menjadi tidak teratur pula.
Hal ini
dapat diatasi dengan mengatur jadwal makan anda sehingga jadwal sekresi asam
lambung dapat menjadi teratur kembali. Hal inilah yang terjadi jika sedang
berpuasa dimana kita hanya makan saat sahur dan berbuka. Hal ini membentuk
kebiasaan baru untuk regulasi asam lambung sehingga sekresi asam lambung
menjadi lebih teratur.
Penyesuaian
ini membutuhkan waktu sekitar seminggu. Mungkin pada seminggu pertama puasa,
keluhan maag masih dirasakan. Untuk mencegah kambuhnya maag anda di kala
berpuasa, obat maag bisa menjadi solusinya. Pilihlah obat maag yang tepat. Obat
maag dengan kandungan antasida saja kurang efektif untuk mengamankan lambung
anda selama 14 jam berpuasa. Antasida berfungsi menetralkan kelebihan asam
lambung. Jika anda mengkonsumsi antasida setelah makan sahur, tentu saja
antasida tersebut tidak berguna karena tidak ada asam lambung yang perlu
menetralkan. Serta mengingat kerja antasida hanya 4-6 jam saja, tidak ada yang
mengamankan lambung anda di siang hari hingga saatnya berbuka.
Oleh karena
itu pilihlah obat maag yang tak hanya mengandung antasida saja. Untuk menemani
berpuasa, obat maag yang dipilih sebaiknya yang mengandung acid suppressant yang dapat menghambat produksi asam lambung. Famotidin adalah salah satu obat yang bersifat acid suppressant (atau sering disebut juga anti sekresi asam).
Famotidin merupakan anti sekresi asam golongan H2 blocker yang bekerja menghambat produksi histamine di sel-sel
lambung sehingga efeknya adalah mengurangi produksi asam lambung.
0 komentar:
Post a Comment