My Comunity

Komunitas Blogger Wajo

Home » » Naskah Dialog Ayah, Mengapa Aku Berbeda

Naskah Dialog Ayah, Mengapa Aku Berbeda



NASKAH DIALOG
By Nur Alfarisi
“AKU BERBEDA”
 Sekembali dari sekolah, dengan wajah muran dan sedih, angel menghampiri pintu rumah lalu diketuknya dengan keras, dan dibukakanlah pintu rumah tersebut oleh ayahnya, lalu berkata.

Ayah   : Bagaimana nak Angel pelajaranmu hari ini ?
Angel  : ( Agak lama baru Angel menjawab, Ia hanya tertunduk dengan wajah muram. Sepertinya Angel baru sajamengalami masalah disekolahnya. Dia hanaya menjawab) Baik-baik ayah.
Ayah   : Apa yang terjadi nak? Ceritakan pada ayah
Angel  : Ayah…mengapa akau berbeda dari teman-temanku ayah?
Ayah   : (pura-pura ayah tidak tahu dengan keadaan Angel. Ayah kembali berseru) dalam hal apa nak? Tanya ayah pada Angel
Angel  : Masa ayah tidak tahu dengan keadaan Angel (Angel menangis air mata membasahi pipinya)

Dalam hatinya, ayah mengerti apa yang dimaksudkan oleh Angel. Ayah pura-pura bersikap pilon. Pada saat itu ayah menarik napas dalam-dalam dan turut merasa sedih dengan keadaan Angel. Tiba-tiba ia berkata.

Ayah   : Sabar nak… kamu harus percaya bahwa kamu sama dengan mereka-mereka yang lain.
Angel  : Apanya yang sama ayah? Aku ini anak yang budek
Ayah   : (Kembali ayah tertegun sejenak, lalu ia membesarkan jiwa Angel) nak Angel… walaupun kamu budek tidak berarti kamu harus putus asa. Kamu harus tetap bersemangat nak.
Angel  : (Dengan terus terang Angel menyampaikan keinginan besarnya kepada ayah) aku mau sekali seperti meraka, bias bernyanyi, bias gembira bersama, tertawa bersama. Tetapi aku? Aku hanya menjdi hinaan mereka, terutama Agnes dan teman-temannya.
Ayah   : (Ayah hanya membalas dengan senyuman. ayah berusaha menutupi rasa kesedihannya. Hatinya miris mendengar perkataan Angel. Dengan lembut ia mengatakan pada Angel) Angel… kamu tidak boleh larut dengan kesedihan seperti itu. Kamu harus menjadi anak dengan jiwa yang kuat, belajar keras, pasti kamu juga seperti mereka. Tidak boleh menyesali dengan keadaanmu. Itu berarti kamu melawan takdir Tuhan. Terrimalah keberadaanmu dengan jiwa yang lapang. Ayah yakin, Tuhan punya rencana tertentu yang tidak pernah kita tahu. Untuk itu, kamu tidak boleh putus asa.
Angel  : Apa betul aku bias ayah? (sambil meneteskan air mata,Angel menanyakan)
Ayah   : Pasti, pasti kamu bias. Yang penting kamu punya kemauan, tekun belajar dan berlatih dengan disiplin, kamu pasti bias bernyanyi atau bermain music seperti teman-temanmu di sekolah.
Angel  : (Terlihat wajah Angel mulai ceria dan percaya diri. Tidak muram seperti hari-hari sebelumnya, lalu Angelpun memberi respon) Mungkin aku tidak bias bernyanyi ayah. Aku pingin bermain music saja seperti piano.
Ayah   : (Ayah terlihat senang dengan ucapan Angel barusan. Ayah tersenyum tulus sembari terus memeberi motivasi dan meyakinkan Angel, ia pun berseru) Ayah setuju sekali dengan keinginanmu. Sebaiknya kamu terus mengembangkan bakatmu bermain piano. Kamu harus beda dengan mereka. Nanti ayah bombing kamu, yang pentin kamu serius berlatih dengan disiplin, pasti kamu bias.
Angel  : Terima kasih ayah. Saya akan berusaha tekun berlatih (Angel memeluk ayahnya dan ayahpun menyambutnya dengan pelukan pula dengan penuh kasih sayang)

Semangat angel mulai menggeliat. Setelah mendapat respond an restu dari ayahnya ia pun berlatih dengan tekun bermain piano yang dibimbing oleh ayahnya sendiri. Hari demi hari ia tak pernah melewatkan waktu untuk terus berlatih. Ia tampak bersemangat karena ayahnya terus member motivasi. Seusai berlatih ayahnya memeluk Angel tak terasa air mata keduanya menetes, lalu berkata kepada Angel.
Ayah   : Agar kamu tahu piano ini adalah peninggalan dari sang ibumu. Setiap kali saya melihat piano ini selalu teringat akan ibumu. Di masa hidupnya terutama pada saat ibumu masih gadis, dia adalah pemain piano kreatif dan handal (Angel serius mendengarkan cerita ayah sambil menatap wajah ayahnya dengan penuh makna) Piano ini satu-satunya warisan berharga yang ditinggalkan oleh ibumu. Untuk itu kamu harus merawat piano ini dan harus pintar memainkannya agar ibumu merasa senang di alam sana.
Angel  : semoga ayah…(Angel tidak berkomentar panjang. Namun terliaht ia sangat bersemangat dan antusias. Ia mengelus-elus piano itu sembari meneteskan air matanya coba membayangkan wajah ibunya yang anggun.)
Ayah   : Latihan kamu mala mini cukup dulu. Kamu harus istirahat. Besok kamu sekolah. Siapkan peralatan sekolahmu sebelum kamu tidur.
Angel  : Iya ayah…

Tak lama kemudian Angel menuju tempat tidurnya. Namun sampai menunjukan pukul sebelas malam ia belum bias tidur. Ditelinganya terasa masih terdengar cerita ayahnya yang membuatnya semakin terpacu untuk bias bermain piano dan tampil dihadapan orang banyak agar ibunya senang di alam sana. Tak lama kemudian Angel pun tertidur. Pagi benar Angel bangun untuk siap pergi kesekolah
Ayah   : Angel…, kamu belum ke sekolah, yaa?
Angel  : Sudah siap ayah…
Ayah   : kamu tetap tunjukan sikap yang baik terhadap teman-temanmu. Tak perlu menanggapi serius cemoohan dan omelan-omelan meraka. Latihlah untuk bersabar, mudah-mudahan Tuhan melindungimu (Nasihat ayah kepada Angel sebelum berangkat sekolah)
Angel  : saya akan berusaha ayah saya akan coba memperhatikan nasihat ayah. Aku pergi dulu ayah..

Berangkatlah Angel ke sekolah dengan berjalan kaki. Ia pun tiba di sekolah. Tiba pada jam pelajaran seni dimulai ia bertemu kembali dengan ibu Katrina. Ibu Katrinalah yang banyak paham tentang  keadaan Angel. Ibu Katrina benar-benar menaruh perhatian pada Angel karena satu-satunya siswa di sekolah itu yang memiliki keterampilan bermain piano yang baik. Hari itu merupakan saat-saat menjelang pelaksanaan pergelaran music antarsekolah.

Ibu Katrina      : Anak-anak… satu minggu lagi lomba pergelaran music antarsekolah dimulai. Saya harap anak-anakku yang sudah tergabung dalam grup music sekolah ini untuk berlatih dengan sungguh-sungguh karena lomba pergelaran music tinggal satu minggu saja. Agnes… kamu sebagai ketua grup harus bias memberi semangat dan bekerja sama dengan baik dengan teman-teman grupmu
Agnes              : (Agnes menjawab dengan tidak bersemangat karena ada Angel dalam grupnya. Ia tidak senang ada Angel dalam grupnya, menurutnya hanya merusak citra grup mereka) Iya…bu, tapi…
Ibu Katrina      : Tapia pa Agnes? Sepertinya ada sesuatu yang kamu sembunyikan. Mengapa kalian loyoh seperti itu tidak ada gairah. Bicaralah terus terang. Tidak perlu ada yang disembunyikan.
Agnes              : Anu bu…(Agnes bicara tidak tuntas)
Rika                 : (Rika salah satu teman Agnes tiba-tiba dengan suara lantang menyampaikan) Angeln  bu…
Ibu Katrina      : Ada apa dengan Angel Rika? Karena dia cacat sehingga kamu tidak mau menerimanya? (Ibu Katrina mendekat pada Agnes dan teman-temannya lalu bernasihat) Kamu semestinya tidak bersikap demikian. Walaupun Angel anak cacat tapi ia punya bakat dan pintar bermain piano siapa yang bias menggantikan posisi Angel bermain piano di sekolah ini, tidak ada kan? Kamu tidak boleh memandang remeh orang lain. Sesungguhnya kita semua adalah sama punya pikiran dan perasaan. Siapa tahu dengan kemampuan kalian khususnya keterampilan Angel bermain piano kamu bias juara.

Kelompok Agnes tidak ada yang menyahut mereka tidak mempedulikan nasihat ibu Katrina semua mereka pada tunduk sambil sekali-sekali tersenyum sinis. Apaun alasannya mereka tidak senang dengan kehadiran Angel. Pada saat pergelaran music tiba semua peserta lomba pada pukul delapan pagi sudah berada di lokasi lomba tak terkecuali Angel dan ibu Katrina. Group Angel mendapat undian empat. Itu berarrti mereka tampil dengan urutan keempat. Hati ibu Katrina menjadi tidak tenang dan gelisah . sebab sudah penampilan ketiga Agnes dan teman-temannya belum juga hadir di lokasi lomba. Ternyata mereka benar-benar penghianat. Mereka sengaja ingin menjatuhkan Angel. Tiba group sekolah Angel di panggil untuk tampil namun tidak satupun teman-teman Agnes naik keatas panggung. Ibu Katrina mempersilahkan Angel untuk tampil tunggal. Awalnya Angel cemas namun ibu Katrina terus member semangat, Angel pun tampil sendirian dengan pianonya tidak sia-sia usaha dan perjuangn Angel, penampilan Angel mendapat tepuk tangan yang meriah dari seluruh penonton. Merka mersa kagum dengan penampilan Angel. Ibu Katrina merasa terharu. Pada saat lomba di umumkan ternyata Angel meraih juara satu.

Ayah   : ternyata usaha dan perjuanganmu nak, tidak sia-sia. Mulai sekarang kamu harus selalau tampil percaya diri. Kamu juga bias seperti orang-orang lain, bahakan sekarang melebihi dari teman-temanmu yang menghinamu selama ini.
Angel  : Terima kasih ayah… berkat bimbingan dan motivasi dari ayah sehingga aku bisa meraih apa yang saya inginkan. Sekali lagi terima kasi ayah (Angel dan ayahnya saling  berpelukan, dengan rasa senang dan kasih sayang).

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Labels